Share

Ke Mana Naya dan Umar?

“Tidak perlu meminta maaf. Kamu tidak bersalah!” menyusut air mata istri menggunakan ujung jemari, merasa bersalah karena tidak bisa mengontrol diri.

“Kalau kamu mau, lakukan saja. Aku istri kamu. Aku tidak mau dilaknat malaikat karena menolak ajakan suami dan menahan haknya,” lirih Kanaya berujar, seperti angin yang sedang berdesir di padang pasir.

“Malaikat tidak akan melaknat kamu, Sayang.” Mendaratkan ciuman singkat di kening istri, membenarkan posisi tidur sedikit menjauh darinya, sebab jika bersentuhan dengan istri rasanya bagai tersengat listrik bertegangan tinggi.

Kanaya kembali memutar tubuh membelakangi diriku, meringkuk memeluk lutut dan aku tidak bisa berbuat apa-apa lagi selain mendiamkannya.

Ternyata menikahi perempuan yang mengalami trauma psikis itu tidak semudah bayangan. Semoga saja kami berdua bisa menjalani masa sulit ini dan Kanaya bisa sembuh dari trauma yang diderita.

Semenjak kejadian malam itu, Kan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Arif Zaif
kemana umar dan kanaya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status