Share

Melebur Menyatukan Cinta

“Oh, sarapan ya?” Seketika wajahku menghangat, dan mungkin sudah bersemu merah macam tomat.

Beranjak dari kursi, mengayunkan kaki masuk membawa Umar dan meletakkannya di atas ranjang. Saat hendak menghampiri istri, ternyata perempuan berambut hitam legam tersebut sudah berada di dekat meja makan, berjalan merembet walaupun terlihat kepayahan. Aku merasa ngilu sekaligus takut melihat ekspresinya yang kesakitan, tetapi tidak bisa melarang dia untuk terus berusaha belajar berjalan. Sebab itu akan menyinggung perasaan Kanaya.

Dokter Ibrahim pernah berkata kalau kesehatan mental serta emosional istriku masih belum stabil, jadi akan mudah tersinggung juga emosi. Apalagi ditambah harus kehilangan sang buah hati juga mengalami cidera di kaki.

“Sayangku butuh bantuan?” Berkata dengan hati-hati seraya menghampiri.

“Tidak, Sayang.” Dia menggeleng dan tersenyum.

Pasokan energi terbesarku adalah melihat senyuman Kanaya. Karena lengkung bibir
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Arif Zaif
siapa apa margareta meneror lagi
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status