Share

Kecanduan

"Mama kenapa melamun?" Aku terkesiap ketika Dilan membelai lembut rambutku.

"Nggak melamun. Tapi lagi liatin kamu sama Umar." Menerbitkan senyuman paling manis yang aku punya.

"Mandi gih, aku mau ngajak kamu nengokin ibunya Gunawan. Sudah hampir sebulan kita nggak melihat Ibu lho. Biar bagaimanapun, Gunawan telah mengamanahkan ibunya sama kita. Kemarin juga orang toko bilang, katanya kamu suruh sekali-kali datang untuk melihat kios."

"Iya, kapan-kapan. Aku lagi malas kemana-mana. Badan aku itu sering lemes kaya orang kurang darah. Jadi agak malas kalau harus datang ke pasar."

Mata tajam penuh kehangatan itu terus saja memindai diriku, menyiratkan cinta yang begitu dalam yang membuat diri ini selalu dimabuk kepayang.

Memang selama Mas Gunawan dalam tahanan. Seluruh penghasilan toko aku bagi dua untuk membiayai pengobatan Ibu, membayar cicilan bank sampai akhirnya lunas dan sertifikat rumah milik Mas Gunawan dikembalikan. Sedang j
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status