Share

Membuka Hati untuk Wanita Lainnya

“Dad??” Humaira menatapku dengan wajah yang sudah basah.

Aku menggeleng memberi dia kode supaya berhenti, dan dia kembali menghambur ke dalam pelukanku.

“Jangan kotori hati kamu dengan kebencian dan dendam. Istigfar, Sayang. Daddy dan Mbak Naya nggak berjodoh. Nanti kalau kamu sudah dewasa pasti paham. Kamu minta maaf gih, sama Koko Dilan dan Mbak Naymu.” Mengusap lembut punggungnya yang bergetar, mengangkat wajahnya dan kubingkai dengan kedua telapak tangan.

Dia kemudian mengangguk patuh, berjalan pelan mendekati Kanaya dan memeluk perempuan yang sedang duduk di atas kursi roda.

“Maafkan Umay, Mbak. Umay nggak bermaksud menyakiti hati Mbak Nay dan Mas Dilan. Umay Cuma kesal aja karena...” Dia kembali menangis.

Dengan sentuhan lembut Kanaya membelai kepala putriku, mengecup puncak kepalanya berkali-kali membuat kerongkongan ini terasa sakit menyaksikannya.

Mengambil napas dalam-dalam, membuangnya perlahan seraya mem
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status