Share

Menikung di Sepertiga Malam

“Nay, semua pintu sudah kamu kunci, ‘kan?” Aku benar-benar ketakutan sendiri melihat bayangan itu terus saja berkelebat. Bahkan terlihat ada dua siluet hitam, seperti tubuh laki-laki sedang berdiri mengintip dari balik jendela.

“Lagi ada Bu Zaidah dan Pak RT, Yang. Pohon mengga di samping rumah ‘kan sudah terlalu lebat daunnya. Jadi Pak RT memanggil orang dari dinas pertamanan untuk memangkasnya sedikit.”

Aku bernapas lega mendengarnya. Mungkin siluet hitam yang aku lihat bayangan orang suruhan Pak RT.

“Alhamdulillah kalau kamu ada teman di rumah. Hati-hati ya, Sayang. Kalau cuma berdua sama Umar, jangan lupa kunci pintu dan jendela. Jangan bukakan pintu kalau ada orang asing datang, termasuk Margaretha!” pesanku panjang lebar mewanti-wanti istri.

Kanaya mengangguk dan tersenyum. Segera kuakhiri panggilan telepon setelah mengucapkan salam, meletakkan ponsel di saku kemeja dan kembali bekerja.

Sebenarnya ingin sekali rasanya menc
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Arif Zaif
subhanalloh dokter Ibrahim
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status