Share

Hanya Melihatku Saja

“Aku tidak pernah berencana membunuh siapapun. Kamu yang melakukannya.”

Walaupun ia mengakui perkataan Monik, tapi Adit sama sekali tidak senang. Ia sudah melakukan semua yang disarankan Monik. Hanya saja ada beberapa yang melenceng dari rencana memang. Namun, tetap saja Moniklah pangkal permasalahan itu.

“Gadis sial!” makinya sekali lagi.

Mobilnya melaju dengan kencang di jalan tol. Ia sempat berhenti dan mengecek keadaan Sena di dalam bagasi. Mata Sena terpejam, tetapi ia masih bernapas dan itu sangat bagus. Ia tidak ingin Sena merusak apapun rencananya lagi. Ia sudah mengisi bensin mobil penuh dan di tempat yang dituju, ia juga sudah mempersiapkan beberapa diregen bensin untuk jaga-jaga. Sebenarnya itu bukan miliknya, tetapi milik Papa.

Adit berbelok di jalanan kecil sekali lagi setelah keluar dari tol setengah jam lalu. Tempat yang dituju adalah vila yang sudah lama tak dikunjungi. Terakhir ia kemari bersama Pa

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status