Share

Akhirnya Mengakui

Pen semakin menatap Joko. Dia melotot tajam.

Glek!

Joko mengingat Pen ketika marah. Tidak ada ampun baginya.

"Katakan kepadaku, Joko!" bentak Pen keras.

"Saya mana tahu. Mereka pergi begitu saja."

"Pen, Ana ... Ah, aku bingung. Kita sebaiknya mengikuti mereka saja. Ayo!" sela Mawar.

"Edi bagus," balas Joko.

"Edi?" tanya Mawar memegang kepalanya. "Maksudnya ide?" lanjutnya menunjuk Joko yang meringis menganggukkan kepalanya.

"Argh! Aku bisa gila!" teriak Mawar keras. Sementara Pen hanya menepuk jidatnya sebelum masuk mobil Joko.

"Kita ke mana?" tanya Mawar duduk di depan kursi kemudi.

"Mawar, kenapa kamu yang nyetir?" Pen menepuk pundak Mawar dari kursi belakang.

Sang sahabat semakin frustasi. Dia tanpa sadar malah duduk di kursi kemudi. Joko segera keluar dan menuju pintu Mawar saat Pen semakin melotot.

"Mau aku hajar!" teriak Mawar sebelum memutari mobil lalu duduk di kursi samping kemudi.

"Saya tadi kan mau bilang--" ucap Joko berhenti saat Pen semakin melotot ke arahnya. Dia seger
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status