Share

Ciuman Pertama Mengesankan

Ana menggelengkan kepalanya. Memusatkan pikirannya kembali. Dia masih penasaran dengan sosok itu. Tapi ... itu mungkin. Itu adalah bayangan saja dan tidak perlu dipikirkan. Tidak ada apa-apa di sana.

"Kamu itu melihat apa? Kayak melihat hantu saja," ucap Anggara kemudian tersenyum saat melihat semua orang akhirnya diarahkan untuk menuju ke restoran sebelah. Dia akhirnya bisa berdua saja bersama Ana. Raden sudah menghabiskan ratusan juta untuk menyewa ruangan itu.

"Kenapa membuang uang hanya untuk menyewa restoran? Apalagi membayarnya sangat mahal. Banyak sekali orang yang membutuhkan uang. Jangan boros." Ana kemudian menyantap makanannya yang sudah berada di atas meja.

"Boros untuk anaknya sendiri tidak masalah. Daripada boros untuk orang yang tidak berguna. Ayah akan memberikan apa pun untuk dirimu. Ayah hanya ingin berdua saja denganmu."

Ana semakin bahagia. Kali ini dia benar-benar memiliki sosok ayah idamannya. Dia bersama ayahnya yang super tajir melintir itu dan ternyata yang su
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status