Share

45. Kapten dan Calon Prajurit

Rahang Karleen seakan mengeras. Meskipun dia senang Warren menghampiri dan meminta maaf, dia tidak menyangka akan menjadi pusat perhatian di kantin. Bisik-bisikan semakin jelas di telinga Karleen. Dia bisa mendengar apa saja yang dikatakan orang-orang di ruangan itu. Karleen sangat tidak senang dengan situasi sekarang. Dia ingin cepat-cepat keluar dari kantin dan kembali ke kamarnya.

Mereka meletakkan piring kotor secara bersamaan. Telinga Karleen terasa nyaman setelah sukses keluar dari Kantin. Kecanggungan seakan memenuhi koridor. Edwyn masih dalam keadaan belum bisa menerima apa yang didengarnya dari Lisette. Sementara Lisette memandang Edwyn dengan prihatin.

“Karleen,” panggil Warren dengan pelan. Dia menghentikan langkahnya dan membalikkan badan menatap Karleen yang berjalan menunduk.

Karleen mendongakkan kepalanya ketika melihat kaki Warren yang ditutupi oleh sepatu, berdiri di hadapannya. “Iya, Kapten.”

“Apa kau punya waktu? Ada yang ingin kusampaikan kepadamu,” tanya Warren. K
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status