Share

51. Kepedulian Sang Sahabat

Mata Karleen sembab. Dia membasuh matanya sebelum masuk ke dalam kamarnya. Air dingin menyegarkan matanya. Dia mengeluarkan sapu tangan pemberian Warren dari kantung celananya. Sambil mengisi gayung dengan air dingin, Karleen mencoba kembali merangkai kata-kata untuk besok. Menggelengkan kepalanya dengan kuat dengan upaya membiarkan apa yang terjadi dengannya tadi bersama Warren.

Karleen memegang gayung dengan tangan kanannya dan berjalan dengan sangat pelan menuju kamarnya. Dari jauh, dia bisa melihat Lisette yang sedang berdiri di depan pintunya. Lisette berjalan menghampiri Karleen dengan tatapan cemas.

“Astaga, Karleen! Apa yang dilakukan Warren sampai membuat matamu seperti itu?” teriaknya marah.

“Shh, bukan seperti itu Lisette. Kecilkan suaramu, ayo masuk ke kamarku dulu.” Lisette berjalan beriringan dengan Karleen seraya menebak-nebak apa yang baru saja terjadi dengan mereka berdua.

Lisette langsung duduk di lantai menghadap ke arah Karleen yang duduk di meja belajarnya. Dia me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status