Share

Kepanikan di Pagi Hari

Devan seketika tersadar, ia menoleh ke arah Vasya dengan tubuh gemetar.

"Aaaa!" Devan menjerit frustasi, lelaki itu menjambak rambutnya sendiri dan berjalan dengan lunglai. Tak jarang ia menabrak, terjatuh, dan setelah itu menengok Ariana, pandangannya mengabur. Ketika berada di depan pintu, ia mendobraknya dan langsung masuk ke kamar.

"Ma! Kamu tidur sama Vasya aja, aku nggak mau diganggu!" pekik Devan dengan nada tinggi. Ia berusaha mengancam perempuan yang ada di ruang keluarga. Namun, Ariana sama sekali tak memberikan respon.

Justru sebaliknya, ia menoleh ke arah sang anak sembari menangis, tubuhnya gemetar, degup jantungnya berdetak cepat. Ia tak mengerti kenapa suaminya begitu tega kepada sang anak. Dilihatnya tubuh Vasya yang lemas di lantai.

"Ma--Mama," panggil Vasya pelan, gadis itu memegangi punggungnya yang terasa sakit. Tubuhnya gemetar, lidahnya kelu. Kedua matanya menoleh ke sekitar.

"Vasya!" teriak Ariana, wanita itu berlari ke arah sang anak dan memeluknya dengan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status