Share

Lebih Baik Kita Mati!

"Kamu mau kita cerai?!" tanya Devan dengan nada tinggi, lelaki itu mengepalkan kedua tangannya. Ia tidak terima dengan perkataan istrinya.

Plak!

Devan menampar pipi Ariana dengan suara lantang. Tamparan yang ia lakukan, kali ini lebih keras dari biasanya.

"Berani kamu, ya! Ngomong kita bakalan cerai di hadapanku! Enak aja kamu ninggalin aku seenaknya! Baji****!" teriak Devan. Jantung Ariana seketika berdegup kencang.

"M--Mas, tolong lepasin aku, Mas! Sakit!" Ariana merintih kesakitan, ia tidak tahan dengan sikap suaminya.

"Enak aja! Kamu nggak akan aku biarin bertahan hidup-hidup, Ma!" Devan berteriak kencang. Ia bergegas pergi ke luar ruangan dan membanting tubuhnya ke lantai.

Setelah itu, Devan berjalan ke kamar sang anak. Peduli setan dengan anaknya yang sedang tidur, lelaki itu dengan kejam menggendong sang anak dan menuju ke luar ruangan.

"A--Ayah, Ayah kenapa?" tanya Vasya yang masih dalam keadaan setengah sadar. Ia mengucek kedua matanya sambil menoleh ke arah sang ayah.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status