Share

Terpaksa Pulang

Ariana bisa mendengar perkataan adiknya dengan jelas. Namun, dia tak menggubrisnya sama sekali. Ariana lebih memilih untuk mendapatkan ketenangannya sendiri.

"Ariana, sebelum kamu masuk ke kamar. Jangan lupa bawa rantangnya ke dapur, ya," ucap sang ibu sembari tersenyum. Ia mengangguk dan segera membawa rantang itu ke dapur.

Sesampainya di dapur, Ariana bertemu dengan Dinda dan Tita. Salah satu dari mereka hendak membawa senter untuk mengecek ayam mereka. Ariana hanya melihat mereka sekilas, sebelum akhirnya pergi ke kamar dan kembali tidur.

Di dalam kamarnya, Ariana menangis sambil memeluk sang anak yang tengah tertidur pulas.

"Nak, maafin Mama, ya," batinnya. Ia merasa tersiksa dengan perkataan adik-adiknya dan kondisi ayahnya. Keesokan harinya, Ariana bangun pagi untuk membantu kedua orang tuanya menyiapkan sarapan.

"Ariana, duduk sini sama Ibu," kata Lila dengan wajah cemas. Ariana menurut, ia duduk berdampingan dengan sang ibu.

"Iya, Buk? Ada apa?" tanya Ariana dengan wajah k
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status