Share

Malam Mencekam

Brak!

Devan mendobrak meja dengan kencang. Kedua tangannya terkepal, matanya melotot. Ia kehilangan kesabaran karena sikap kedua orang tuanya.

"Van, sabar, Van! Kamu dari tadi marah-marah terus! Kasihan Bik Sarah itu, loh!" pekik Jarot dengan wajah kesal. Lelaki itu menepuk pundak Devan, ia tak habis pikir dengan tingkah laku lelaki di sampingnya.

"Gimana aku nggak marah, Jarot?! Orang tuaku selama ini nyembunyikan identitasku! Aku nggak ngerti siapa orang tuaku! Aku ya nggak ngerti kalo selama ini di akte kelahiran aku ditulis sebagai anak kandung! Kepa***! Mereka berdua udah bohongin aku, Rot! Gak terima aku!" teriak Devan, lelaki itu menangis frustasi.

Jarot dan Udin seketika melirik satu sama lain. Keduanya terkejut melihat hal itu. Mereka menyipitkan kedua mata. Udin seketika memiliki akal licik, dia hendak mengajak Devan melakukan hal-hal nakal.

"Van, kamu masih ada uang, nggak?! Ayo ikut kita berdua nanti malem. Aku jamin, kamu nggak bakalan stress!" bisik Jarot tepat di te
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status