Share

Lebih Baik Aku ke Kamar

"Terus, uang itu asalnya dari mana, Mas?!" tanya Ariana dengan nada ketus. Devan menoleh ke arah Udin dan Jarot.

"Mbak, mohon maaf, ya. Uang itu kemarin kita dapetin bertiga setelah bantuin orang buat angkut barang. Jangan asal fitnah ya, Mbak," ucap Udin dengan suara lembut.

Ariana seketika membuang mukanya. Dia terkejut dengan perkataan Devan. Namun, dia merasa lega karena uang yang dihasilkan oleh Devan memang berasal dari cara yang halal.

"Oh, bagus, deh. Oh, iya. Aku mau tanya lagi. Aku pernah denger kalo kalian berdua itu preman. Aku bisa ngomong kaya gini soalnya dikasih tahu sama orang-orang di sini. Apa itu bener?" tanya Ariana dengan nada ketus.

Devan, Jarot dan Udin seketika terdiam untuk beberapa saat. Yah, memang benar bahwa Jarot dan Udin adalah preman pasar yang suka membuat onar. Biasanya, mereka menghajar siapa pun yang akan melaporkan mereka ke RT atau RW. Devan yang melihatnya seketika mencari cara untuk menghentikan perbincangan itu.

"Udah, Ma. Mama tadi tuh ud
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status