Share

146. Pesan Buat Hendrawan Palsu

Dua minggu berlalu. Kondisi Ardan belum ada perkembangan. Ardiansyah begitu terpuruk. Dia sangat kehilangan. Istri, anak, dan menantu. Lalu putra sulungnya koma, entah hingga kapan dia akan sadar. Atau bahkan, mungkinkah dia bertahan? Ardiansyah seperti tidak bisa berpikir dan bekerja.

Mau tidak mau, Briani dan Bellinda yang kalang kabut mengurus semua. Bersama suami mereka, dan para pimpinan lainnya segera mereka mengadakan pertemuan darurat, mengatur ini dan itu agar perusahaan tidak timpang, masih bisa berjalan dengan kekosongan pemimpin utama.

Briani beberapa kali menghubungi Arnon, minta adiknya itu ikut dalam pertemuan dan membicarakan apa yang perlu. Tapi Arnon terus mengelak. Briani cukup kesal sebenarnya pada Arnon, tetapi dia juga tidak berhasil membujuk Arnon.

"Aku sudah tidak ada sangkut pautnya dengan perusahaan Hendrawan. Kalian sudah mampu membereskan semuanya. Aku tidak harus ikut campur. Aku tetap adik kalian." Arnon beralasan.

"Aku t

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status