Share

171. Omelet Nenek

Wati berdiri di depan Fea. DIa tersenyum kecil tetapi juga masih ada raut sedih bergelayut di wajahnya.

"Kenapa, Mbak?" tanya Fea. Sebenarnya apa yang Arnon mau kali ini.

"Tuan Muda minta omelet, Nyonya. Tapi Omelet nenek," jawab Wati.

"Omelet nenek?" Fea mengerutkan kening. Dia langsung mengerti apa yang terjadi. "Arnon mengancam tidak mau makan kalau dia tidak dapat omelet nenek?"

Wati mengangguk.Maish terbayang di kepalanya senyum kesal Arnon saat dia disuguhi sup ayam untuk makan.

"Rania, aku harus pergi. Tunggu sebentar, aku ..."

"Kalau ada yang bisa aku bantu, Fea." Rania menawarkan diri.

"Baiklah. Kita ke dapur. Aku akan coba memasak omelet buat Arnon. Ala Nenek Ellina." Fea melangkah masuk ke dalam rumah. Wati dan Rania bergegas mengikuti di belakangnya.

Fea harus bergegas, jika tidak Arnon bisa berteriak-terika karena marah. Saat dia bocah, memang akan menyebalkan dia melakukan itu. Tetapi itu wajar, dia masih

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status