Share

219. Kecurigaan Tak Berdasar

Fea memandang pada Herni. Dalam gendongan wanita itu ada seorang anak laki-laki, kira-kira usia tujuh tahun. Dia memeluk Herni dengan senyum lebar, bergelayut manja.

Herni menurunkan bocah itu. "Didin, main di sana, ya? Boleh main lego. Nanti Ibu lihat kamu buat bangunan."

"Oke." Mengangguk dengan senyum lebar, lalu anak laki-laki itu bergegas menuju ke tengah ruangan mengambil kotak mainannya.

"Kami sayang anak-anak, Bu Fea. Yang terbaik yang kami akan lakukan. Jika kami merasa sada sesuatu yang ternyata akan merugikan anak-anak, kami tentu tidak akan melepaskan mereka ke tangan orang lain." Herni meneruskan penjelasannya.

Fea tersenyum mendengar yang Herni ucapkan.

"Kami juga menekankan pada anak-anak. Mereka memang tinggal di panti asuhan. Tetapi kita di sini adalah keluarga. Ini rumah mereka. Mereka tidak akan merasa terbuang dan tersisihkan, sebab mereka punya orang tua yang sayang pada mereka." Bu Liani manambahkan.

"Senang sekali mend

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status