Share

Kecemburuan Sang Madu

Antara Aku, Suami, dan Maduku – 42

“Bagaimana keadaan mama, Mas?”

Esha baru saja tiba, deru napasnya masih terdengar kacau dan berantakan. Mungkin, memang Esha berjalan dengan sangat terburu – buru untuk sampai di tempat ini.

“Sebentar lagi mama juga baikan, dokter hanya bilang kalau mama perlu banyak istirahat,” tukas Bram.

Esha mengangguk sembari menatap wajah mama Lidya. Meski sejujurnya Esha merasa sakit hati dengan perlakuan mama Lidya selama ini kepada dirinya, namun itu semua tidak lantas membuat Esha mmebenci mama mertuanya itu.

Ada perasaaa sayang dan kasihan yang melingkupi diri Esha. Ia merasa tak sampai hati untuk membiarkan mama Lidya merasakan betapa sakitnya tusukan jarum yang kini memberinya kekuatan seperti itu. Ya, jarum infus bukan hanya jarum kecil, rasanya bahkan perih dan sakit.

“Mama sakit apa, Mas? bagaimana kejadian sebenarnya? Dan, dimana yang lain? Alysa? Kemudian papa dan semua kakakmu, dimana?”

Bram secara to the point langsung saja di terjang dengan per
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status