Share

22. Memusatkan Pikiran

Setelah kepergian Legawa, Aruna lebih banyak diam. Ia menuruti perintah gurunya untuk melakukan semedi di batu besar di ujung goa. Tapi pemuda itu sama sekali tak tahu bagaimana untuk melakukan semedi. Aruna hanya mengingat dua hal; memusatkan pikiran dan menyatu dengan alam.

Aruna kemudian mengatupkan telapak tangannya dan ia letakkan di depan dada. Hal yang selalu Legawa lakukan manakala mengawali Lembat Brabat. Pemuda itu diam untuk beberapa masa. Namun segera membuka mata dan bergerak saat tangannya terasa begitu pegal.

Suara gemuruh air terjun di hadapannya benar-benar menjadi satu-satunya suara yang ia dengar. Mulanya Aruna merasa biasa, namun lambat laun jatuhnya air dalm jumlah banyak membuatnya terganggu. Ia merasa harus menemukan sesuatu untuk menyumbat telinganya.

“Bagaimana aku harus memulainya? Ah! Mengapa guru begitu sedikit memberitahukan caranya?” keluh Aruna.

Pangeran Astagina itu mencoba posisi yang menurutnya lebih nyaman. Mungkin ia bisa berdiam diri dalam waktu ya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status