Share

Air Terjun

MESKI sejuta pertanyaan memenuhi benaknya, namun Wipaksa tak sekali pun berani bertanya. Lurah prajurit itu lebih memilih menunggu apa yang selanjutnya akan dilakukan Kridapala.

"Kita harus memeriksa air terjun itu. Orang yang akan kita temui tinggal tak jauh dari air terjun," kata Kridpala, seolah dapat mendengar pertanyaan-pertanyaan di dalam hati Wipaksa.

Tanpa menunggu tanggapan bawahannya, tubuh Kridapala sudah melesat cepat menuju ke arah asal suara deburan air. Bingung tidak bingung, Wipaksa bergegas melesat pula mengikuti atasannya.

Namun rupanya bukan itu air terjun yang menjadi tujuan Kridapala. Begitu sampai di sana, bekel Panjalu tersebut langsung berdecak kecewa. Ciri-ciri air terjun di hadapan mereka tak seperti keterangan yang ia dapatkan.

"Bukan ini rupanya," desah Kridapala dengan wajah mengeras. "Kita harus cari air terjun yang lain lagi. Air terjun paling tinggi di kaki Gunung Pawinihan ini."

Wipaksa telan ludah. Sebagai seorang

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status