Share

86. Bukan Salahmu

Jakarta, 16 April 2018

Sopir pribadi Adhilangga membawa mobil menuju sebuah rumah sakit. Lokasinya tak jauh dari gedung Cakrawangsa Persada.

Amara yang memintanya sebelum Bram kembali dari menemui Raymond. Gadis itu khawatir Bram mengalami cedera akibat perilaku impulsifnya pagi tadi.

Bram menurut saja saat Amara mengajaknya turun di depan ruang IGD. Tidak ada tulang yang patah. Akan tetapi, bagian punggung jari tangannya mengalami memar otot sehingga harus dibebat.

Kurang lebih satu jam kemudian, mereka kembali ke mobil. Bram naik ke kabin penumpang. Di sisi lain yang tidak tepat di belakang supir. Lelaki itu menepuk jok di sampingnya. Meminta Amara duduk mendekat.

Meskipun jengah Amara bergeser. Bram meraih kepala gadis itu dan disandarkan ke bahunya.

“Maafkan aku.” Hanya itu yang dapat Bram ucapkan. Tengorokannya seakan tersekat. Dikecupnya puncak kepala Amara dalam-dalam. Luapan sayang bercampur rasa bersalah.

Kelembutan hati gadis itu membuat hati Bram yang sempat membeku k
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Nisya Kharem
seneng banget kalau kek gini !?? lanjut
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status