Share

Bab 36. Gadis Padepokan Segaran

Candrawati berdiri melamun di dekat jendela kamar, menatap kosong halaman rumahnya yang luas. Baru dua hari Mbayang pergi, tapi rasanya sudah lama sekali. Lelaki yang selalu menemaninya kini harus benar-benar pergi ke padepokan segaran. Dia tak bisa menahan lebih lama, luka-luka Mbayang telah sembuh sepenuhnya dan dia juga sudah berjanji pada Romonya untuk tak berulah lagi. Andaikan bisa memilih, dia ingin Mbayang tetap lemah, agar dia bisa lebih lama merawatnya. Meski dia seorang Ndoro, tapi dia senang sekali bisa merawat Mbayang.

“Ndoro…”

Suara Ningrum mengagetkan Candrawati dari lamunan, perlahan dia berbalik menghadap ke arah Ningrum.

“Ada apa, Rum!” jawab Candrawati ketus, tak senang dengan kedatangan abdinya itu.

Ningrum jadi gugup mendapati jawaban ketus dari Candrawati. Ningrum pun memberanikan diri untuk maju mendekati junjungannya itu.

“Ampun Ndoro,” Ningrum memberi hormat, “Ndoro Putri memanggil Ndoro Ayu ke ruang makan. Ndoro Ayu katanya belum makan sejak pagi...”

“Itu bu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status