Share

Bab 65. Penaklukan

Meski sebenarnya jeri dan gemetar, dengan pamor pedang pusaka yang berkilat-kilat, Gendis yang memang berdarah panas langsung menggebrak maju dengan pedangnya.

Traaang!

“Kau pikir aku takut, hah! Hiaaat!’

“Jangaaan!” teriak Bimantara mengingatkan, sambil memegangi dadanya yang sesak.

Gendis tidak menghiraukan peringatan itu, dia langsung menyerang dengan ganas untuk melumpuhkan Permana. Gerakan Gendis yang lincah dan kuat, bisa diatasi dengan mudah oleh Permana, bahkan Gendis yang gantian terdesak dengan serangan-serangan tidak terduga dari Permana.

“Hah, sikap sombongmu tak sepadan dengan ilmumu, Mbakyu…” ejek Permana membuat Gendis makin tersulut emosinya

Gendis langsung memainkan jurus angin kematian. Kedua kakinya merentang, tangannya mengayunkan pedang ke kiri dan kanan dengan cepat lalu melompat menerjang Permana.

Traang!

Pedangnya berbenturan dengan pedang pusaka. Tangan Gendis terasa kebas dan dia terhuyung ke belakang. Tangan dan kakinya gemetaran terpengaruh pamor pedang pu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status