Share

Keping 36b

"Inilah pilihan-pilihan yang sampeyan miliki, Nak Biru."

Bapak membuka wejangannya yang panjang tadi dengan menekankan kalimat seperti itu. Aku yang menguping dari balik pintu yang membatasi ruang tamu dan ruang tengah merasa cemas dengan apa yang terjadi.

Bapak tadi kaget, tidak marah tapi begitu kalut. Seperti biasanya, Bapak tidak mau mengambil banyak risiko yang bisa merusak reputasi keluarga, selain itu Bapak tidak mau ikut berdosa jika membiarkan anak gadisnya berurusan banyak dan berduaan selalu dengan yang bukan mahramnya.

"Nak Biru. Bukannya saya menolak lamaran tadi, saya sebagai bapaknya Anjani sangat bertanggungjawab dengan masa depannya. Urusan saya ini sama Gusti Allah. Jadi begini baiknya." Kudengar suara Bapak makin samar, sementara kupingku yang menempel di pintu terasa lengket dan tidak mau dilepas.

Ibu yang duduk di sebelahku seperti menggeleng-nggeleng melihat tingkahku yang norak bukan kepalang.

"Nak Biru, saya akan menerima lamaran Nak Biru pada Jani setelah say
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status