Share

Keping 36a

Saat menjelang pukul sepuluh pagi, kami sampai di jalanan beraspal kasar dan sedikit berlubang yang mengarah ke dusun Kanigoro. Itu salah satu dusun kecil, dan terletak jauh dari jalan provinsi. Melewati sekian sawah dan kebun-kebun rimbun di sepanjang jalan yang sepi.

Hujan tidak meninggalkan bekas di tempat ini, hujan sudah lenyap saat kami memasuki kota Bangil, lalu masuk dan mengikuti lekukan jalan-jalan kecil meliuk dan memanjang di kecamatan Rembang.

Hawa panas menyengat namun dihiasi oksigen melimpah membuat udara segar, namun itu semua terasa tidak berarti karena jantungku dari tadi sudah berdebar demikian keras. Aku takut menghadap Bapak. Duh, serem sekali siang ini.

Saat azan membelah langit, kami berhenti sebentar di sebuah masjid di pinggir jalan. Biru langsung meloncat dan bergegas menunaikan Jumat. Aku terdiam di dalam mobil.

Karena tidak ada yang kulakukan akhirnya aku menelpon kanjeng mami. Aku memberitahunya jika kami akan datang—iya kami. Aku dan Biru.

Lalu, kukatak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status