Share

Kakak Ipar

“Gak apa-apa kan ngegombalin calon suami?”

Langit mengerjap-ngerjapkan matanya beberapa kali, merasa sedikit tak percaya dengan yang Green katakan. Ia mencubit pipi Green untuk memastikan apa yang baru saja didengarnya bukan mimpi.

“Aww. Sakit, Kak!” Green memegang pipinya yang dicubit Langit. Ia merengut kesal karena kelakuan lelaki itu.

“Eh, yang mana yang sakit?” tanya Langit panik.

Langit mengusap pipi Green dengan gerakan lembut, bibirnya tak henti tersenyum menyadari bahwa apa yang diucapkan Green beberapa saat lalu bukan mimpi.

“Pipi lah, kan yang dicubit pipi,” ketus Green.

“Hehe maaf, saya pikir mimpi tadi. Boleh diulang pertanyaannya?”

“Gak!”

“Ulangi dong, saya mau denger,” pinta Langit dengan nada memelas.

“Gak, Kak Langit,” tekan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status