Share

Panggil Aku, PaBY

Clarita terkejut, ia terdiam sejenak. Byan menatapnya bingung. “Bukankah sudah jelas jika pria itu bukan ayah biologis dari anakmu? Sudah tak ada alasan lagi untuknya memaksamu menjadi miliknya ‘kan?”

“Apa kamu lupa dengan ucapanmu kemarin?” tanya Clarita setelah mengumpulkan ingatannya.

Byan mengerutkan keningnya sejenak. “Oh, tentang sifatnya?” balas Byan.

Clarita mengangguk ia pun bertanya, “Kalau kamu sudah tahu tentu mengerti alasanku ‘kan?”

Byan mengangguk mengerti ucapan wanita itu. Ia kembali melanjutkan aktivitasnya mengukur dan meminta Mang Asep membuatkan ruangan kecil untuk baby twin bisa menemani ibunya bekerja. Dering di ponsel Byan berbunyi, ia mengangkat sambungan telepon itu.

“Hallo,” ujarnya seraya menempelkan benda pipih ke telinganya.

“…”

&nbs

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status