Share

Bab 149

William membalas pelukan istrinya, melindunginya. Namun, kali ini hatinya dicambuk keraguan. ‘Apa benar Erland berhalusinasi? Tapi aku rasa aku telah berburuk sangka.’

Setelah Nitara terlelap, William berjalan-jalan mengitari pintu kamar Erland. Ingin kembali berbicara dengan saudaranya, tetapi waktu sudah lewat tengah malam. “Akh!” keluhnya.

“Nak, sedang apa?” Bagaswara sempat terpaku kala menyaksikan William yang hanya bolak-balik di depan pintu kamar Erland. Sekejap, putranya mengerjap.

“Malam, Pa. William sedang ..., eu-hanya tidak bisa tidur.” Senyuman lebarnya.

“Kemarilah.” Bagaswara memimpin jalan, mengajak putranya duduk di atas sofa.

“Apa Papa kesulitan untuk tidur?” William duduk di seberang ayahnya.

“Tidak. Papa sengaja ingin memeriksa keadaan Erland,” aku Bagaswara tanpa menutupi apapun.

“Erland baik-baik saja.” Terdapat keraguan serta penyelidikan dalam tatapan dan kalimat William.

“Iya, Papa rasa Erland memang sangat baik, tapi Papa tetap ingin memeriksanya. Kamu tahu se
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status