Share

Bab 156

William dan Erland berpisah setelah pembahasan ini. Erland segera kembali ke kediamannya, sedangkan William masih menghindari rumah sekaligus menghindari Nitara. Untuk malam ini dia akan membiarkan istrinya bermalam di rumah orangtuanya. Tidak lupa mengatakan salam sayangnya lewat telepon. “Aku akan menyusul besok, Sayang.” Teduh William saat berpamitan.

Nitara dicambuk rasa rindu dan kehilangan. Ini sangat menyakitkan, lebih perih dari kalimat Erland. “Aku tidak mau meninggalkanmu, Wil ...,” raungan Nitara yang hanya didengarkan oleh langit-saksi bisu penderitaannya.

Di sisi lain, hidup Amelia dipenuhi kedamaian. Nama Nitara tetap terukir bersama kejahatan yang dilakukan sang sahabat yang disebut tanpa sengaja. Namun, Amelia rasa dirinya tidak perlu terlibat terlalu dalam, cukup mengetahui cangkangnya saja karena pasti Erland dan William bisa bersikap bijak menghadapinya dan menyelesaikannya dengan baik.

Hari berganti, William menjemput Nitara. Maka, wanita yang melahirkannya memberi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status