Share

Bab 220. Rencana Emily Memecah Belah Erland dan Amelia

Tepatnya tengah malam, William terbangun tiba-tiba karena sesuatu mengganggunya. “Astaga ... kenapa aku bermimpi buruk tentang anakku?” Titik-titik keringat dingin sudah bermunculan di dahinya hingga William menyekanya. “Aku sampai berkeringat seperti ini, mimpi itu seperti nyata.”

Saat ini tarikan udara panjang diambilnya guna menenangkan diri. “Semoga itu hanya mimpi, mungkin aku terlalu mengkhawatirkan bayi kami karena Tara sering mengadu belum merasakan pergerakan bayinya.” Pria ini lebih cepat menenangkan diri dibandingkan Nitara. Segera, wajahnya dibasuh kemudian mengambil sebatang rokok supaya tubuh dan pikirannya relax.

Malam ini jam istirahat William terpotong hingga dirinya harus berusaha untuk tidur setelah sebatang rokok dihabiskan. Foto USG bayinya dipandangi sekejap. “Kamu baik-baik saja, Nak. Papa hanya bermimpi buruk tentang kamu, tapi itu hanya mimpi,” desahnya.

Pada pagi harinya William terbangun, tetapi karena jam tidurnya sempat terpotong maka kepalanya sedikit ber
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status