Share

44. Adik baru Vano

Alis Vano tertaut sempurna tatkala melihat bunanya sedang menggendong anak bayi yang disebut-sebut sebagai adik Ano. Sejak bunanya dan handa Enan membawa anak bayi tersebut, Ano merasa diabaikan. Apalagi adik kecil itu selalu diperhatikan dan diajak berbicara, ada rasa cemburu yang menyelimuti hatinya. Bisa-bisanya Buna Rania tidak memihak padanya lagi.

Ingat saja tadi, Vano berbicara bahwa ia ingin dibelikan sepeda jika ia sudah keluar dari rumah sakit. Nyatanya, permintaannya ditolak karena Rania berkata Vano sudah punya adik. Jadi, dirinya tidak boleh meminta ini itu lagi karena buna akan membelikan adiknya saja mainan mulai sekarang.

Buna dan handa Enan sibuk mengurus bayi laki-laki itu, sehingga Ano merasa tidak dipedulikan lagi. Berkali-kali mencoba mencari perhatian dengan tingkah-tingkah aneh yang bisa memicu atensi orang-orang, tapi tetap tidak mempan.

"B-buna! Buna! Ano mau di endong!" pintanya pada buna. Matanya sedikit membulat karena adik kecil ikut menolehkan kepalany
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status