Share

43. Lamaran Renan diterima?

Setelah hampir pukul 21.00, Rania dan Renan memilih untuk mengobrol di rooftop rumah sakit sambil menghirup udara malam yang sebenarnya tidak bagus untuk kesehatan. Namun, dari sanalah pemandangan ibu kota nampak terlihat, memandangnya dapat membuat pikiran tenang sejenak.

Ada banyak obrolan yang mereka bahas atau saling bercanda ria tanpa peduli sekitar mereka. Hingga mereka memasuki topik utama yang sedari awal sudah direncanakan.

"Bandung, lumayan jauh untukku …," ucap Rania sambil memandangi jalanan ibu kota pada malam hari dari atas atap gedung rumah sakit yang anaknya tempati.

Renan tersenyum tipis, dia membuka jaket hitamnya dan dipasangkan ke tubuh Rania dari belakang. Lalu, tubuh Renan menempel pada punggung Rania. Kedua telapak tangannya bergerak menggenggam jari-jemari wanita yang ia cintai tersebut.

"A-aku ingin membawa kalian, tapi Vano juga butuh sosok ayahnya …," kilahnya sambil menciumi puncak kepala Rania. Rambut wanitanya sangat harum, beraroma jeruk dan sangat m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status