Share

42. Plin plan

Rania membantu Raihan melepaskan bajunya. Hari ini, dia yang membantu handanya Vano untuk mandi. Kabarnya, Jihan tidak bisa mengurus sampai sore, dia sedang ada acara dengan teman-temannya. Sekarang, mereka berada di dalam kamar mandi ruangan milik Raihan.

"Aku ingin pipis, Rania," sebut Raihan yang tengah memperhatikan Rania menyiapkan alat mandi laki-laki itu.

"Baik, Mas. Rania bantu Mas membuka celana baru keluar," balas Rania dan kini berganti posisi sedikit membungkukkan tubuhnya di hadapan Raihan.

"Loh, kenapa keluar?"

"Terus? Masa Rania harus melihat Mas pipis," tukas Rania dengan keheranan atas pertanyaan Raihan.

"Memangnya kenapa? Mana tahu kita akan membuat adik untuk Vano," cakap Raihan dengan tidak masuk akalnya. Tidak peduli, dia memang tengah serius pada bunanya Vano.

Rania menurunkan celana Raihan dengan kasar. "Mas sudah janji akan menerima semuanya. Mas sendiri yang memilih Jihan dan melepaskan Rania."

"Kau cemburu?"

"Tidak."

"Aku akan bilang pada ibu dan aya
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status