Share

41. Minta adik

Lima hari pasca operasi Vano, anak itu harus masih dirawat beberapa hari disana.

"Endong-endong! Ano mau endong, Buna!" rewelnya pada ibunya yang baru saja masuk ke ruangannya bersamaan dengan Handa Raihan yang berjalan dengan selang infus yang masih bertengger nyaman di area pergelangan tangan.

"Uhhh, anak Buna rewel sekali," ucap Rania menggendong Vano hati-hati, takut akan menyenggol bekas operasi yang masih sedikit basah. Di sampingnya, Hani membantu memperbaiki posisi infus Vano. Memang, anak kecil tidak akan lepas dari kebiasaan yang suka bergerak di masa pertumbuhannya. "Muah ... muah ... anak Buna paling tampan."

"Ucu, Ano mau mimik ucu," pintanya pada Buna, membuat Rania menoleh pada Hani dan Raihan secara bergantian.

Raihan menaikkan satu alisnya saat mendapatkan tatapan dari ibunya Vano. "Kenapa melihat ke arahku?" tanyanya saat itu, penasaran apa yang dipikirkan oleh wanita itu.

"Aku tidak melihat Mas, kok," ungkap Rania Kikuk. Dia juga sebenarnya tidak bermaksud mena
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status