Share

BAB 22 -

“Apa kita sama sekali nggak punya harapan lagi? Apa kamu nggak bisa maafin aku? Apa kamu nggak bisa kasih aku satu kesempatan lagi?”

Pertanyaan itu bukan sekedar kata, tapi sebuah ungkapan kerinduan dan penyesalan yang selama ini Cindy rasakan.

Ia tau, ia yang sudah memutuskan hubungannya dengan Bara, tapi sejujurnya, ia sangat mencintai pria itu. Waktu menahun yang mereka lalui bersama tidak bisa menguap begitu saja. Justru, detik demi detik, rasa rindu yang Cindy rasakan kian menggunung tinggi.

Hari di mana ia melangkah pergi meninggalkan Bara di kencan mereka yang damai, adalah hari penuh penyesalan.

Andai bisa memutar balikkan waktu, Cindy ingin kembali ke saat itu. Ia ingin membalas genggaman tangan Bara, ia ingin terus bersandari di dada bidang pria itu, ia ingin mendengar suara Bara yang memanggil namanya dengan penuh kasih. Ia ingin kembali ke masa itu, dan memperbaiki semuanya.

Takkan ia permasal

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status