Share

Bab 39

POV Ibu

Hatiku berdegub tak menentu, melihat dua orang berseragam polisi itu. Aku tak mau mati di dalam penjara. Kurang ajar Pak Heru. Ternyata dia, tak main-main dengan ucapannya. Tunggu pembalasanku! Yang terpenting sekarang, aku harus menyelamatkan diri dulu. 

Dengan langkah bergetar aku melalui jalan tikus yang jarang di lalui orang. Sepi, tapi tak ada pilihan. Nafasku tersengal-sengal. Capek, haus dan lapar. Matahari sudah berada di atas kepala, sebentar lagi akan lengser. Aku belum makan sama sekali. Perut terasa perih dan tidak membawa uang. Sedangkan belanja tadi aja, aku hutang sama Mang Udin. Mana belanjaannya jatuh lagi. Arrgghh, sial banget nasibku.

Aku berjalan sudah cukup jauh. Kaki terasa lemas. Aku memilih duduk dibawah pohon rindang. Karena matahari lagi sangat menyengat. 

Aku mengedarkan pandang, berharap menemukan makanan atau minuman untuk mengaliri tenggorakanku yang ke

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Ruqi Ruqiyah
ooohhhh bukan ternyata...
goodnovel comment avatar
Rieca Chandra
Lha yg mati ternyata si orgil itu toh makanya angga jgn cm sekedar liat sendalnya doank.
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status