Share

Bab 15

Izzah Bukan Wanita Lemah

Meski teramat sulit, Izzah tentu harus merelakan kepergian Papanya. Allah pasti punya rencana yang baik untuknya, meski harus diawali dengan kesakitan seperti ini.

Malam, setelah acara kirim doa, Izzah merasa amat pusing, karena memang dari siang dia juga tak makan. Nafsu makannya hilang pergi bersama dengan kepergian Pak Hasan.

"Bik, tolong buatin aku susu hangat ya," ucap Izzah pada Bik Karmi.

"Baik, Non. Tunggu sebentar ya." Bik Karmi pun langsung membuatkan permintaan majikannya itu.

Izzah kini duduk di meja makan, seraya memegangi kepalanya yang terasa pusing.

Beberapa saat, Bik Karmi pun datang dan langsung menaruh susu hangat itu di meja.

"Non, Izzah pusing? Bibik pijitin ya?" Tawaran Bik Karmi itu dibalas dengan anggukan oleh Izzah.

Dipijatnya dengan lembut kening majikannya itu. Bik Karmi dapat merasakan apa yang kini dirasakan Izzah, dan dia pun amat kehilangan sosok Pak Hasan.

Bik Karmi sudah dua puluh lima tahun bekerja pada keluarga Pak Hasan, tep
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status