Share

Sadar Diri

"Makin cakep aja bumil satu ini." Dari pantulan kaca, kulihat kepala Neli menyembul dari balik pintu kamar.

Mengalihkan pandangan dari cermin yang menunjukkan wanita berperut besar, aku mendengkus pelan.

"Bisa aja. Janji nggak minta tambah uang jajan?"

Neli tertawa. "Haha. Nggak, kok. Beneran makin cantik Mbak Nindi, heran aja Si Bapak nggak khilaf-khilaf."

Aku tersenyum getir, mengusap perut yang membuncit. Tak terasa, sudah tujuh bulan usia kandungan berjalan. Selama itu aku mulai berdamai dengan keadaan. Dengan segala kemungkinan-kemungkinan menyakitkan yang akan terjadi di depan.

Sebaik apa pun chemistry yang coba Khalid bangun tujuh bulan terakhir, tetap tak bisa meruntuhkan benteng yang sudah sejak awal dia bangun tinggi.

Aku hanya merasa semua yang dia lakukan tak lebih hanya sebagai bentuk penghormatan sebagai pasangan dalam kontrak yang tertulis, bukan sebagai kewajiban yang memang seharusnya dilakukan tiap suami.

Semakin dia mendekat, semakin kurasakan jarak yang menyekat.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
NURUL LAILI MUFIDA
nindi sumpah kamu kalo jadi pelakor beneran q kutuk jadi batu tawas kamu yah, dan kamu khalid sebagai laki" itu SETIA secantik apapun wanita didepanmu tetap ingat ada istri yg berjuang hidup, nindi klo berakhir dengan khalid ndk meninggalkan naya wahhhh kewa berat aku
goodnovel comment avatar
Rida Maurida
lanjut kak...
goodnovel comment avatar
D'yan Ag
lagi panas nih,,,, banyakin donk thor
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status