Share

Bab 19

Keesokan harinya, Aisyah sudah mendingan, jadi dia meminta kepada suster, untuk mencabut jarum infusnya.

Semalaman Hanan tak pulang, karena kasihan kepada Arash, yang terus menjaga Uminya itu.

"Beneran sudah tidak apa-apa Ustadzah?" tanya Hanan, menatap Aisyah yang bersikeras ingin segera melihat kondisi Akbar.

Aisyah mengangguk, "Iya Ustadz, saya sudah sehat kok." jawab Aisyah, segera menunduk, saat Hanan terus memperhatikan dirinya.

"Ya sudah, nanti saya antar ke ruangan Akbar, karena tadi malam, dia sudah di pindahkan ke ruang paviliun oleh Abinya." ucap Hanan, yang belum memberitahukan hal itu, kepada Aisyah.

"Ooh, jadi sudah di pindahkan ya?" Aisyah mengulang ucapan Hanan, dan merasa maklum, mantan suaminya pasti merasa tak nyaman berada di ruang perawatan kelas 2 tadi malam.

"Arash mana?" tanya Hanan, mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan UGD, yang terlihat kosong.

"Katanya mau mandi tadi, Ustadz." jawab Aisyah, merasa canggung karena hanya berduaan saja dengan Hanan.

"Ust
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status