Share

Dear Diary

Bagian 47

Dear Diary

Aya masih berada di kamar dan membaca semua diary milik Amira. Diary yang membuat perasaannya bercampur aduk. Terutama pada buku yang terakhir. Di sana tertuliskan perasaan Amira yang merasa bersalah karena tidak memanfaatkan waktu dengan baik. Hingga 18 tahun terasa sia-sia saja.

“Sudah kuduga, tak mungkin ratu tak menyayangi anaknya sendiri. Semua karena keadaan yang memaksa,” ucap Saka merapikan satu demi satu kado yang berserakan.

Aya membuka laci di mana obat-obatan Amira disimpan. Berdasarkan pengakuan dari diary mamanya, di sana tertuliskan sejak setahun sebelum Aya meninggalkan rumah, Amira sudah mengalami gejala leukimia. Namun, semua hanya dipendam saja, periksa sendirian, dirawat sendirian, dan berobat sendirian.

Aya jatuh duduk lemas sambil memegang obat-obatan milik mamanya. Saka hanya bisa ikut duduk saja di sebelah sang putri. Gadis bermata biru itu memegang tangan pengawalnya. Saka, dari tatapan mata saja sudah tahu kegundahan yang dialami putri
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status