Share

Dendam

Gadis bermata itu duduk dan menarik napas cepat. Ia pukul dadanya berkali-kali, sakit terasa mengetahui kenyataan yang sangat menyakitkan. Aya tidak menangis, hanya saja ia bisa merasakan bagaimana mematikannya racun yang dipaksa ditelan ke dalam tubuh semua saudaranya.

Gadis itu menjerit sekuat-kuatnya. Kejadian masa lalu yang terasa nyata baginya, bahkan Aya seperti itu menelan racun yang sama di dalam kerongkongannya. Lalu akhirnya ia pun menangis. Walau tak pernah kenal, tapi mereka tetaplah sedarah.

“Ternyata nggak di dunia manusia, nggak di gunung ada aja manusia sampah yang menghalalkan segala cara.” Aya duduk sambil memejamkan mata, dan menenggelamkan kepala di antara dua lututnya.

Bak orang gila, setelah itu sang putri tersenyum dan tertawa sendirian. Suaranya mengandung kesenduan. Tawanya kian kecang dan akhirnya beberapa ledakan tercipta karean Aya mulai tak bisa mengendalika emosinya sendiri. Api biru mulai tercipta. Menyadari ada yang salah, sang putri menaikkan air su
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status