Share

Rencana

Tubuh bertelanjang dada itu dengan posisi telungkup di kasur dengan bekas tusukan garpu di mana-mana.

Aku gemetar, tentu saja. Dalam se-perkian detik aku sudah menjelma jadi seorang pembunuh? Benarkah?

Tungkaiku begitu gemetar, keringat dingin membasahi seluruh tubuh. Aku memang ingin sekali melenyapkan orang ini, tetapi aku tidak menyangka akan melakukan secepatnya ini.

Lalu bagaimana aku akan keluar dengan wajah serta tubuh yang terkena cipratan darah?

Oh, aku takut sekali. Apa setelah ini hidupku akan berakhir di penjara.

Aku melihat ke kaca besar yang terpampang tidak jauh dari tempat tidur itu, aku begitu takut melihat diriku yang berlumur darah.

Kesadaranku akhirnya kembali, dengan segera aku berlari ke kamar mandi. Membasuh sebisanya darah yang berceceran di tubuh. Lalu spontan aku menyambar jas lelaki itu, yang teronggok di atas sofa.

Ya, jas ini akan menutupi darah yang tidak sepenuhnya bersih di bahu dan bajuku.

"Gadis ... nakal ..." Masih sempat kudengar umpatan lirih dari
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Isnia Tun
Kenapa Nirmala ga ikut pulang kampung saja dengan klrga nya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status