Share

22. Gusar Menyelimuti Jiwa

Ia menenggak habis botol Sampanye ke dua. Pandangannya membunar, sayup-sayup ia melihat sosok Tej menatap cemas. Lelaki itu berdiri di sana sejak Avram masih menikmati minuman itu lewat gelas cantiknya.

"Karina merencanakan sesuatu?" gumamnya disertai gerlak, "Tidak, Tej. Dia milikku."

"Tuan, Anda sangat mabu..."

"Berhenti ceramah, Tej. Aku tak semabuk itu. Lagipula... bagaimana mungkin melahirkan keturunan baru? Kenapa pria tua bangka itu selalu tahu kelemahanku?"

Tanda paling mudah saat Avram mabuk total adalah pembicaraannya yang emosional. Lelaki itu tak mahir menyampaikan perasaan jika dalam kondisi sadar (atau setengah sadar), tatapi sangat lembut dan mudah tersentuh saat purna kehilangan dirinya. Avram cenderung meluapkan gulana, seakan menunjukkan sisi kelam yang dipendam sekian lama.

Tej tak perlu khawatir dihajar kalau Avram sudah mulai merengek soal masalah kehidupan. Dia mungkin hanya duduk dan mendengarkan sampai sang tuan resmi terlelap. Atau mungkin sesekali ia akan me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status