Share

Bab 42

BUKAN SALAH IBU 42

Aku meninggalkan Ayah dan Ibu berdua saja di meja makan. Biarlah, Ibu punya caranya sendiri untuk menuntun Ayah agar kembali mengingat kami. Kami hanya perlu bersabar. Dan bukankah sudah beberapa kali kami lulus dalam ujian kesabaran itu?

Kuhentikan langkah saat melihat Helena keluar dari kamarnya sambil menggeret tas. Rasanya aku hampir saja berteriak, melarangnya pergi saat melihat wajahnya yang sembab sehabis menangis. Tapi tidak, kali ini, aku belum bisa memaafkannya. Dulu, saat Tante Meira merebut Ayah dari Ibu, Helena tak tahu apa-apa. Tapi sekarang, dia bahkan menjadi salah satu sutradaranya.

Helena menyandarkan koper dan berjalan ke arah dapur. Namun, langkahnya terhenti saat melihatku.

"Mau kemana?"

"Aku… mau pamit pada Papa dan Tante Ana."

"Tak usah. Pergi saja. Kau bisa pamit pada Eyang."

"Tapi … "

Aku mendekat. Kutatap matanya tepat di maniknya yang hitam.

"Kau bahkan tak mengizinkan kami tahu keadaan Ayahku yang menyedihkan selama dua tahun lamanya."

He
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status