Share

19. Hadirnya Angkasa

Selamat membaca.

Bu Rasti tampak tengah merayu cucu lelakinya untuk makan malam. Namun, Angkasa bergeming. Ia mengunci mulutnya rapat. Tidak bicara, tidak makan bahkan ia tidak mau minum. Anton sedang keluar membelikan es krim untuk Angkasa, sebagai sogokan, jika Angkasa mau makan. Maka, boleh menikmati es krim Baskin Robbin. Namun anak lelaki berusia delapan tahun itu tetap tidak mau membuka mulutnya. Ia hanya asik menggambar dengan tab yang ia bawa.

"Nanti cucu nenek masuk angin kalau tidak makan, makan ya Nak, ga papa sedikit saja." rayu Bu Rasti pada cucunya. Angkasa menoleh kepada neneknya, lalu menggeleng lemah. 

Hhhhmmm...Bu Rasti menyerah, ia meletakkan piring berisi lauk bakso yang dibuat olehnya dan Parmi tadi siang, di atas meja. Angkasa melirik ke arah piring tersebut, harusnya ia sangat senang memakannya, karena ia berpartisipasi dalam membuatnya. Namun, papanya mengacaukan mud anak lelaki satu-satunya. Angkasa menghembuskan nafas kasar, matany

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status