Share

23. Bogem Mentah dari Iqbal

Parmi terbangun dari tidur lelapnya. Tidur ternyenyak yang tidak pernah ia dapat semenjak ia mendapat status sebagai istri. Namun sungguh sayang, tidur nyenyaknya ada di sebuah rumah sakit mahal. Parmi memandang sekeliling kamar perawatannya, ada sofa besar bewarna marun, ada TV, ada kulkas kecil bahkan ada lemari cukup besar. Parmi mengernyitkan keningnya. 

"Ini hotel apa rumah sakit ya?" gumamnya masih sambil menatap sekeliling kamar. Tidak ada siapa-siapa di sana. Hanya ia sendiri dalam kesepian. Eh, tunggu...siapa yang membayar biaya rumah sakit ini nanti. Parmi mencoba duduk dengan perlahan, meskipun tubuhnya masih lemas namun ia terus mencoba dan akhirnya bisa duduk dengan bersandar pada kepala ranjang.

"Eh, kamu sudah sadar, Parmi," sapa seorang wanita paruh baya yang saat ini tersenyum manis pada Parmi. 

"Nyonya siapa?" tanya Parmi keheranan, matanya masih memperhatikan wanita paruh baya cantik di depannya.

"Saya Miranti, istri Dokter Al

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status