Share

Candu yang Sesungguhnya

Cahaya matahari begitu menyengat hangat dan lembut di sela-sela jendela kamar yang tertutup gorden. Sebastian membuka kedua matanya perlahan-lahan. Tubuhnya terasa hangat menindih sesuatu yang lembut dan sehalus sutera.

Pemandangan pertama yang ia lihat saat kedua matanya terbuka adalah wajah Shela yang masih lelap dalam tidurnya dengan selimut merosot hingga menampakkan tubuh atas gadis itu yang membuat Sebastian kembali mabuk kepayang.

"Istriku," lirih Sebastian tersenyum tipis, ia mengecup kening Shela dan menarik selimutnya tinggi-tinggi menutupi tubuh Shela.

Sebastian tidak segera beranjak, ia membiarkan satu lengan kekarnya dijadikan bantal oleh Shela. Sesekali Sebastian memainkan pipi gembil istrinya, memainkan hidung mancungnya, dan bibir tipisnya yang memerah.

"Apa dia selelah ini?" Sebastian menyadari kebodohannya, semalam dia merasa tidak akan ada hari esok. Dia menginginkan Shela, seolah dahaganya selama ini telah tersiram oleh air yang dingin.

"Sayang, bangun... Shel
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status