Share

(TIANA STORY) KEBAHAGIAAN ISTRIKU ADALAH BAHAGIAKU JUGA

Setelah menunggu beberapa menit bersama Misora di dalam ruangan, Tiana kini mengajak teman barunya itu keluar sebentar.

"Saya tidak berani keluar dari sini, nanti Pak Tiano akan marah Nyonya Tiana," ujar Sora, dia mencekal pergelangan tangan Tiana.

"Tidak akan, tenang saja... Ayolah, kita makan siang di kantin yuk! Kalau menunggu mereka selesai meeting, kita bisa mati kelaparan, Sora!" seru Tiana menarik lengan Sora.

Mau tidak mau Sora pun langsung ikut dengan Tiana. Mereka berdua berjalan keluar dari dalam ruangan tersebut dan menuju ke lantai dasar.

Tiana kelaparan kalau harus makan siang menunggu Aldrich yang tidak kunjung kembali. Aldrich dan Tiano, mereka pasti kalau meeting sampai ke akar-akarnya akan dibahas.

"Sora, kau benar-benar dari Jepang, ya?" tanya Tiana kini berjalan berdampingan dengan gadis itu.

"Betul Nyonya, Mama dan Papa saya asli orang Jepang, lalu Papa meninggal dan Mama menikah lagi, kita pindah ke Inggris saat saya berusia lima tahun, tapi saat saya sekol
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status