Share

(TIANA STORY) KEBAHAGIAAN YANG TERTULAR

Sampai beberapa jam lamanya Aldrich menunggu istrinya bangun. Ia menemani Tiana di dalam sebuah ruangan bersama dengan Dokter Adam.

Aldrich duduk mengusap punggung tangan Tiana. Sejak malam hingga pagi menjelang siang, Tiana tidak kunjung bangun.

"Apa masih lama, Om?" tanya Aldrich tanpa menatap Adam.

"Tidak Al, kita harus lebih bersabar lagi. Tiana kehabisan tenaga, tubuhnya sakit, dia juga pasti memikirkan bayinya." Adam memperhatikan Aldrich yang sangat-sangat sedih.

Pemuda itu mengecup punggung tangan istrinya dengan penuh harapan.

"Cepat bangun, Sayang... Kasihan Arabelle menunggumu. Kau bilang padaku katanya kau ingin menggendong Arabelle saat anak kita lahir, kau ingin menjadi orang pertama yang menggendongnya. Ayo bangun, Sayangku..." Aldrich berucap lirih tanpa suara.

Adam yang melihat Aldrich saat ini, dia merasa sangat kasihan dan juga merasa kagum dengan kesetiaan yang Aldrich miliki.

Laki-laki itu melangkah keluar, dia membiarkan Aldrich lebih leluasa berbincang den
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status